Rabu, 22 Mei 2013
Selasa, 14 Mei 2013
Adiwiyata SMA Negeri 2 Metro
Adiwiyata SMA Negeri 2 Metro
sejarah tentang adiwiyata
Kata
ADIWIYATA berasal dari 2 kata Sansekerta “ADI” dan “WIYATA”. ADI
mempunyai makna besar, agung, baik, ideal, atau sempurna. WIYATA
mempunyia makna tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan,
norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Bila kedua kata tersebut
digabung, maka secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai makana :Tempat yang
baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan
berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju
terciptanya kesejahteraan hidp kita dan menuju kepada cita-ciat
pembangunan berkelanjutan.
Program
Adiwiyata merupakan salah satu dari Program Kementerian Negara
Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan
kesadaran warga sekolah dalam upaya pelstarian Lingkungan hidup dan
pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang
akan datang.
Program
Adiwiyata bertujuan untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah
agar dapat menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru,
murid dan karyawan sekolah) yang diwujudkan dalam :
a. Pengembangan Kebijakan
Sekolah peduli dan berbudaya Lingkungan
b. Pengembangan Kurikulum
berbasis Lingkungan
c. Pengembangan Kegiatan
Lingkungan berbasis partisipatif
d. Pengembangan dan
pengelolaan sarana pendukung sekolah berbudaya Lingkungan. Misalnya :
Hemat Energi/penggunaan energi alternative, penghematan air, pengelolaan
sampah dengan prinsip 3R (reduse, reuse, recyle)
Cara Yang Dilakukan Untuk Mewujudkan
Adiwiyata
Untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata SMAN 2 Metro telah melakukan banyak
usaha,antara lain menggalakkan siswa/i SMAN 2 Metro beserta guru dan
staf melakukan penanaman berbagai macam pohon. selain itu disetiap kelas
diberikan masing masing 2 kotak sampah untuk membedakan antara sampah
organik dan anorganik.
Senin, 13 Mei 2013
Minggu, 12 Mei 2013
BAHAYA DARI POLUSI AIR
BAHAYA DARI POLUSI AIR
Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan
radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk
penguraiannya. Jika O2 kurang, penguraiannya tidak sempurna dan
menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang
berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon,
tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak organ tubuh manusia
atau dapatmenyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan
masuk ke laut.
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan
sebagian kecil laut muara. Bahan- bahan yang berbahaya masuk ke laut
atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui.
Banyak jenis kerang- kerangan yang mungin mengandung zat- zat yang
berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh yang asalnya
mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai, atau dari kapal tanker
yang rusak. Minyak dapat mematikan burung dan hewan laut lainnya,
sebagai contoh efek keracunan dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang
dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata terakumulasi di jaringan
tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan
meninggal.
Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:
- Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
- Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
- Pendangkalan dasar perairan
- Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
- Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat
- Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator
- Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung
- Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia
KOMPONEN PENYEBAB PENCEMARAN AIR
KOMPONEN PENCEMARAN AIR
Zaman
sekarang ini manusia telah mengenal banyak sekali jenis-jenis zat
kimia. Dan hampir 100.000 zat kimia digunakan secara komersil. Sebagian
besar sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah.
Seperti pestisida yang digunakan di pertanian, industri atau rumah
tangga, deterjen yang digunakan di rumah tangga, atau PCBs yang biasa
digunakan dalam alat-alat elektronik.
3.1 Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang
kasar maupun yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang
ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan
ataupun pembentukan koloidal.
3.2 Bahan buangan organik dan olahan bahan makanan
Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau
terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan
menaikkan populasi mikroorganisme.
3.3 Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya
adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan
jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal
dari limbah industri yang melimbatkan unsur-unsur logam seperti timbal
(Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.
3.4 Bahan buangan cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung
menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa
yang volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak
yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini
tergantung jenis minyak dan waktu. Lapisan minyak pada permukaan air
dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan
waktu yang lama.
3.5 Bahan buangan berupa panas
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat
menghalau ikan atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses
biologis pada tumbuhan dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen
dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi
kerusakan ekosistem.
3.6 Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemaran air ini akan dikelompokkan menjadi :
- Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
- Bahan pemberantas hama (insektisida),
- Zat warna kimia,
- Zat radioaktif.
Dampak Pencemaran air
DAMPAK PENCEMARAN AIR DI LINGKUNGAN SEKITAR
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau,
pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air,
sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah
menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi
berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang
seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi
berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot
lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas
bakteri menurun.
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu :
- Dampak terhadap kehidupan biota air
- Dampak terhadap kualitas air tanah
- Dampak terhadap kesehatan
- Dampak terhadap estetika lingkungan
5.1 Dampak terhadap kehidupan biota air
Banyaknya
zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar
oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan
dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi
perkembangannya.
Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara
alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan
air limbah yang sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa
dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan
terlebih dahulu.
5.2 Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah
terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey
sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan
terjadinya pencemaran tersebut.
5.3 Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
- Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
- Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
- Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri,
- Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.
5.4 Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan
perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya
ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat
mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga
dapat mengurangi estetika lingkungan.
PENANGGULANGAN TERJADINYA PENCEMARAN AIR
6. PENANGGULANGAN TERJADINYA PENCEMARAN AIR
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita
dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan
pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah
sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke
dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan
pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida
akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan
deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman
air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah
logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam
berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh
memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan
dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam
tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk
menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka
limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke
lingkungan.
Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi.
6.1. Pengolahan limbah
Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke
sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang
disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai
tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau dapat setelah
diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk
keperluan industri sendiri.
Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang
tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah
menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset.
Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam
lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai
pupuk.
Penyebab dan akibat Pencemaran Air
Penyebab
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.- Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
- Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
- Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
- Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum
- pencemaran air oleh sampah
- Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
Akibat
- Dapat menyebabkan banjir
- Erosi
- Kekurangan sumber air
- Dapat membuat sumber penyakit
- Tanah Longsor
- Dapat merusak Ekosistem sungai
- Kerugian untuk Nelayan
Pengertian Pencemaran air
Pencemaran air
adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. persoalan polusi air Jutaan orang bergantung pada Sungai Gangga yang tercemar. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit,[1][2] dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya[2]. Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari[3]. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu[4], dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman[5]. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen dari mil sungai dinilai, 47 persen dari danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai dan muara mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar[6]. Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air. Daftar isi
Langganan:
Postingan (Atom)